Ahok Tersangka, Tanggapan Panglima TNI Bikin Umat Islam Makin Jatuh Hati, Serta Netizen pun Percaya Bahwa Panglima Adalah...

😎😐😎Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menilai keputusan Kapolri menetapkan Ahok sebagai tersangka penistaan agama sesuai dengan masukan Demo 4 November 2016 yang disebut aksi anak bangsa.

Hal semacam itu di sampaikan Jenderal Gatot di sela-sela kuliah umum di Balai Sidang UI, Depok, Rabu (16/11/2016).

Menurut jenderal bintang empat itu, keputusan Polri itu sesuai dengan masukan demo 4 November yang disebut aksi anak bangsa. Ia menyatakan kalau tindakan itu bukanlah merupakan desain dari negara lain untuk memecah belah Indonesia.

" 4 November tempo hari tuntutan penjarakan Ahok, itu tidak di desain dari luar, murni anak bangsa. Kita bersyukur kita dapat menunjukkan negara Indonesia masih cinta damai, " tegas Jenderal Gatot.

Tanggapan itu bikin banyak netizen bangga serta makin menyukai
Jenderal Gatot.

“Is the best buat pak jenderal, mudah-mudahan Allah melindungi setiap langkahmu, Aamin ya rabbal alamin, ” kata Yuan Erna.

“Alhamdulillah... kita miliki seseorang Jendral sejati, Jenderal idaman rakyat, umat serta Ulama, dialah Jendral Gatot Nurmantyo.. baarokallah.., ” kata Khalid bin Walid.

“Mantab banget nih jenderal yang satu ini, semakin mengagumi akan saya sama beliau. Salam hormat buat Anda Pak Jenderal!, ” kata Satyagraha Sjamsuddin.
“Mantap jendral 1 ini, salut pak, ” kata Siti Bayu.

Dihadapan dosen serta mahasiswa UI, Rabu (16/11/2016), Jenderal Gatot mengemukakan kuliah umum bertopik “Mari kita berjuang serta bergotong royong wujudkan Indonesia sebagai bangsa pemenang. ”

Jenderal Gatot mengingatkan ada ancaman asing yang menginginkan kuasai Indonesia. Diantara strateginya dengan beli serta kuasai mass media untuk pembentukan opini, membuat rekayasa sosial dan kegaduhan orang-orang. Ke-2, mencari serta membuat kader-kader mungkin di Indonesia sedini mungkin saja hingga berpihak serta bisa dikendalikan oleh asing. Ketiga, membuat bentrokan antar instansi penegak hukum (Polri serta KPK) dan menyebabkan perseteruan/memecah-belah parpol. Serta ke empat, investasi besar-besaran ke Indonesia serta jadikan Indonesia sebagai pasar product asing.[posmetro.info]